LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH
Pengaruh kedalaman penanaman Benih & Media Tanam Terhadap
pertumbuhan benih buncis
Disusun oleh:
Kelompok 4
·
Lina
purniawati (4442100920)
·
Reghita
Astari Deswaniar (4442101306)
·
Anis
fuad (4442101096)
·
Budi
Rizki fauzi (4442100778)
·
Juniawan
(4442100780)
JURUSAN
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012
KATA
PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah.
Sholawat beserta salam kepada rasulullah berkat limpahan Rahmat-Nya penyusun
dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul ” Pengaruh
kedalaman penanaman Benih & Media Tanam Terhadap pertumbuhan benih buncis”.
Di maksudkan untuk menyelesaikan salah satu kewajiban dalam mata kuliah
Teknologi benih.
Penyusun laporan praktikum ini di
dapatkan berupa data-data yang di dapat dari praktikum yang di lakukan, buku
yang berhubungan dengan teknologi benih. Di satukan dalam sebuah laporan
pktikumr yang mengacu pada sistematika pembuatan skripsi bertujuan untuk
membiasakn penyusun dan pembaca dalam mengenal lebih awal tentang penulisa
berdasarkan aturan yang di tentukan.
Laporan ini sangat jauh dari sempurna.
Sehingga penyusun sangat berharap saran dan kritik yang membangun dari dosen,
asisten laboratorium Teknologi benih yang menilai dan para pembaca untuk perbaikan
penyusunan laporan selanjutnya yang
lebih baik.
Serang, 27 mei 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………….…………………………ii
DAFTAR GAMBAR………………………………..……………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang……………………………………………………………..…1
1.2
Tujuan…………………………………………………………………………2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………3
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat……………………………………………………………5
3.2 Alat dan Bahan………………………………………………………….……5
3.3 Pelaksanaan………………………………………………………………..…5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil…………………………………………………………………….……7
4.2 Pembahasn……………………………………………………….…………..7
BAB V KESIMPULAN……………………………………………..……………9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..…………..10
LAMPIRAN…………………………………………………………………..…11
DAFTAR GAMBAR
1,1 Hasil praktikum………………………………………………………….….……7
1.2 Pembahasan……………………………………………..…………………..…….7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Berkaitan
dengan budidaya tanaman, petani selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Berhasil atau tidaknya suatu produksi pertanian tergantung dari
beberapa faktor. Kedalaman dan media tanam dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman.Media tanam merupakan komponen utama ketika akan
bercocok tanam. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis
tanaman yang ingin ditanam. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk
jenis tanaman yang berbeda habitat asalnya merupakan hal yang sulit. Hal ini
dikarenakan setiap daerah memiliki kelembapan dan kecepatan angin yang berbeda.
Negara Indonesia merupakan Negara agraris
dimana daerah-daerah yang terdapat dikepulauan Indonesia mempunyai potensi
untuk lahan pertanian. Lahan pertanian yang terdapat di Indonesia sangatlah
luas sehingga pertanian dapat tumbuh dan berkembang baik. Optimalisasi
pertanian merupakan usaha dalam bertani untuk meningkatkan produksi pertanian
dengan usaha mengoptimalkan factor-faktor yang mendukung keberhasilan
usahatani. Dalam melakukan suatu budidaya tanaman misalnya buncis, kita harus
mengetahui kedalaman tanam yang harus dilakukan. Buncis
(Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran buah yang termasuk famili
Leguminosae. Tanaman buncis cocok dibudidayakan dan berproduksi baik pada
dataran medium maupun dataran tinggi. Kedalaman tanam berkisar 3-8 cm, dengan
cara ditugal dan setiap lubang tanam diisi dua biji.
Buncis
(dari bahasa Belanda, boontjes, Phaseolus vulgaris L.) merupakan sejenis polong-polongan yang dapat
dimakan. Buah, biji, dan daunnya dimanfaatkan orang sebagai sayuran. Sayuran
ini kaya dengan kandungan protein. Ia
dipercaya berasal dari Amerika
Tengah dan Amerika
Selatan.
Buncis
adalah sayur yang kaya dengan protein dan vitamin ini
membantu menurunkan tekanan darah serta mengawal metabolisme gula dalam darah dan amat sesuai dimakan oleh
mereka yang mengidap penyakit diabetes atau hipertensi.
Kandungan serat dan enzim yang tinggi dapat membantu penurunan berat
badan Kacang buncis tumbuh melilit, mempunyai akar tunggang dan sisi yang
panjang dan memerlukan tiang untuk memanjat.
Hal ini tidak terlepas dari pengaruh faktor
tanah yang makin keras (rusak) dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro
serta hormon pertumbuhan. Disamping itu juga karena faktor hama dan penyakit
tanaman, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan lainnya.
1.2 T ujuan
Mahasiswa dapat
melakukan pengujian viabilitas benih dengan metode kedalaman tanam.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Uji kedalaman tanam
tergolong kedalam uji kekuatan tumbuh benih dengan lingkungan sub optimal. Uji
ini menggunakan substrat tanah atau pasir dengan kedalaman tanah tertentu.
Hasil pengujian mempunyai keterkaitan dengan pertumbuhan benih dilapangan yang
mengalami pemadatan tanah akibat air hujan atau ntraktor.
Media
tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin
ditanam. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk jenis tanaman yang
berbeda habitat asalnya merupakan hal yang sulit. Hal ini dikarenakan setiap daerah
memiliki kelembapan dan kecepatan angin yang berbeda. Secara umum, media tanam
harus dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara,
dan dapat menahan ketersediaan unsur hara.Selain media tanam, kedalaman tanaman
juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.Kedalaman tanam tergantung
pada tipe perkecambahan dan kandungan air serta oksigen dalam media tanam.
Umumnya benih dengan keping (cotyledoneae) yang muncul ke atas permukaan tanah
memerlukan penanaman dangkal daripada benih yang keping bijinya tertinggal di
bawah permukaan tanah.Kandungan karbondioksida (CO2) di dalam tanah
lebih besar dibandingkan yang ada di udara karena dekomposisi bahan organik
meningkat menurut kedalaman.
Sedangkan
kandungan oksigen (O2) di dalam tanah lebih sedikit jika
dibandingkan dengan di udara dan kandungan oksigen dalam tanah akan menurun
menurut kedalaman. Oksigen dalam tanah dibutuhkan untuk respirasi akar dan
mikroorganisme. Tersedianya oksigen yang cukup dalam tanah akan membantu tanaman
tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil yang baik pula.Maka dari itu, dengan
adanya praktikum ini selain untuk mengaplikasikan teori yang didapat di bangku
kuliah, mahasiswa diharapkan mampu mengetahui pengaruh kedalaman dan media
tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
Uji
kedalaman tanam tergolong uji kekuatan benih dengan lingkungan sub optimal.
Hasil pengujian mempunyai keterkaitan dengan pertumbuhan benih dilapangan yang
mengalami pemadatan tanah akibat hujan atau traktor.(Penuntun Praktikum, 2004).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat
Praktikum di laksanakan pada hari Rabu, 23 mei 2012. Dan tempat
praktikum di Laksanakan di laboratorium Bioteknologio dan Biokoimia.
3.2 A lat dan bahan
·
Alat
Ø
Pot/paper
jam
Ø
Alat
penyiraman
·
Bahan
Ø
Benih
buncis
Ø Media tanam/pasir dan tanam
3.2 Pelaksanaan
·
Sediakan
pot/paper jam enam buah
·
Kemudian
isi tiga buah pot/paper dengan menggunakan media tanam Pasir dan tiga buah
dengan menggunakan media pecahan bata, sesuai dengan perlakuan
·
Letakan
benih buncis ke dalam pot/ paper jam yang sudah di beri media tanam pasir /
pecahan bata,
·
Tutup
kembali benih buncis tersebut dengan
pasir / pecahan bata
·
Kemudian
siram dengan air
M1 M2
5 cm
|
2cm
|
3
cm
|
4
cm
|
Keterangan:
M1 :Media pasir
M2 :Media perkecambahan
K1 : 5 cm
K3 :3 cm
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1.1 Gambar hasil
praktikum
·
Media
pasir
Presentasi
perkecambahan
·
Media
Pecahan bata
Presentasi
perkecambahan
4.2 Pembahasan
Gambar 1.2 Pembahasan
Praktikum pengaruh
kedalaman benih dan media tanam terhadap pertumbuhan benih buncis yang kami
lakukan adalah pada setiap pot/ paper jam masing-masing berisi dua benih buncis
yang kami tanam pada media tanam pasir dan pecahan bata. Pada media tanam pasir
dari jumlah sebanyak 3 buah pot/paper
jam dan hanya empat benih buncis yang tumbuh dari enam benih buncis yang
ditanam jadi presentase perkecambahannya
adalah 66.6 %. Dan pada media tanam pasir dari jumlah sebanyak 3 buah pot/paper dan hanya empat
benih buncis yang tumbuh dari enam benih buncis yang ditanam jadi presentase perkecambahannya adalah 66.6
% . jadi presentase pertumbuhan uji kedalaman benih buncis pada media tanam
pasir dan pecahan bata adalah sama. Uji kedalaman tanam tergolong uji kekuatan
benih dengan lingkungan sub optimal.
Dari praktikum dengan
judul “pengaruh kedalaman benih dan media tanam terhadap pertumbuhan benih
buncis” ini dan
analisis hasil percobaan yang kami lakukan, bahwa Media tanam
merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan hasil tanaman dan Kandungan tanam tergantung pada tipe
perkecambahan dan kandungan air serta oksigen pada media tanam
BAB V
KESIMPULAN
presentase
pertumbuhan uji kedalaman benih buncis pada media tanam pasir dan pecahan bata
adalah sama. Uji kedalaman tanam
tergolong kedalam uji kekuatan tumbuh benih dengan lingkungan sub optimal. Uji
ini menggunakan substrat tanah atau pasir dengan kedalaman tanah tertentu. Dari praktikum Teknologi benih dengan judul “pengaruh kedalaman benih dan media tanam terhadap pertumbuhan benih
buncis” ini dan
analisis hasil percobaan yang kami lakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
- Media tanam merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan hasil tanaman
- Kandungan tanam tergantung pada tipe perkecambahan dan kandungan air serta oksigen pada media tanam.
DAFTAR
PUSTAKA
Sutopo.
Lita, 2004. Teknologi Benih. . Jakarta: Rajawali prers
Hariana, Arif.2005.Tumbuhan
Obat dan Khasiatnya.Depok :penebar Swadaya.
Juliana.2007. Tanaman Obat.
Semarang : pustaka utama.
Tjitrosoepomo, Gembong, 1984. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press
Sudarnadi, H. (1996).Tumbuhan Monokotil.
Jakarta: Penebar Swadaya.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar