Senin, 28 Mei 2012

TP Pembiakan Tanaman I Acara "Kedalaman Tanam"


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Setiap makhluk hidup memiliki perbedaan dalam melakukan pembiakan dalam hidupnya. Termasuk didalamnya adalah tumbuhan. Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki cara pembiakan yang beragam. Setiap makhluk hidup melakukan pembiakan dalam kehidupannya agar dapat mempertahankan keturunanya. Pembiakan pada tumbuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu vegetatif dan generatif. Pembiakan dengan cara generatif dapat dilakuakan dengan menggunakan biji/benih. Biji/benih setelah ditanam pada kondisi lingungan yang mengunungkan akan berkecambah, bila biji tersebut dikecambahkan pada media pertanaman akan muncul bibit yang dalam pertumbuhan selanjutnya akan menjadi tanaman dewasa.
Teknik dan tatacara penanganan benih dan persemaian berkaitan erat dengan sistim biologi benih yang bersangkutan. Untuk mengerti sejauh mana pengaruh penanganan benih dan persemaian terhadap mutu benih, perlu diketahui dasar-dasar genetik dan biologi benih. Di dalam kegiatan-kegiatan penanganan benih dan persemaian, hasil terbaik dapat diperoleh apabila pengetahuan tentang dasar-dasar ini digunakan secara tepat.
Benih merupakan komponen penting teknologi kimiawi-biologis yang pada setiap musim tanam untuk komoditas tanaman pangan masih menjadi masalah karena produksi benih bermutu masih belum dapat mencukupi permintaan pengguna/petani. Benih dari segi tehnologi diartikan sebgai organism mini hidup yang dalam keadaan istirahat atau dorman yang tersimpan dalam wahana tertentu yang digunakan sebagai penerus generasi. Oleh karena itu dalam pemilihan benih haruslah benih yang benar-benar baik yang akan dijadikan sebagai bakal dari tanaman. Benih bermutu adalah benih murni dari suatu varietas, berukuran penuh dan seragam, daya kecambah di atas 80% dengan bibit yang tumbuh kekar, bebas dari biji gulma, penyakit, hama, atau bahan lain. Dalam penanamannya, benih tidak sepenuhnya tumbuh secara normal. Karena benih mengalami dormansi. Dormansi adalah suatu keadaan dimana pertumbuhan tidak terjadi walaupun kondisi lingkungan mendukung untuk terjadinya perkecambahan. Dormansi disebabkan oleh berbagai macam hal diantaranya adalah; kulit benih yang impermeabel dan keadaan embriyo dari benih tersebut. Rendahnya / tidak adanya proses imbibisi air yang disebabkan oleh struktur benih (kulit benih) yang keras, sehingga mempersulit keluar masuknya air ke dalam benih. Respirasi yang tertukar, karena adanya membran atau pericarp dalam kulit benih yang terlalu keras, sehingga pertukaran udara dalam benih menjadi terhambat dan menyebabkan rendahnya proses metabolisme dan mobilisasi cadangan makanan dalam benih. Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio, karena kulit biji yang cukup kuat sehingga menghalangi pertumbuhan embrio. Pada tanaman pangan, dormansi sering dijumpai pada benih padi, sedangkan pada sayuran dormasni sering dijumpai pada benih timun putih, pare dan semangka non biji. Untuk itu perlu dilakukan peretasan terhadap benih agar benih dapat tumbuh dengan baik. Tumbuhan dapat kita kembangbiakan dari biji yang terdapat pada buah. Tetapi tanaman yang bersal dari buah ini akan banyak menimbulkan sifat variasi yang akan tidak sama dengan induknya.
1.2  Tujuan
1.      Untuk mengetahui struktur kecambah dua macam jenis benih dan mengetahui keragaan perkecambahannya.
2.      Untuk melatih mahasiswa agar dapat melakukan uji jejuatan tumbuh (vigor) bibit, dan memahami relevansi uji kedalaman tanam.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Apabila dikaitkan dengan tujuan pemanfaatanya, biji mempunyai dua pengertian, yaitu biji dan benih. Biji mempunyai makna yang lebih luas dari pada benih. Biji dapat digunakan untuk bahan pangan, pakan tenak (hewan), atau bahan untuk ditanam selanjutnya. Sedangkan benih adalah biji terpilih yang hanya digunakan untuk penanaman selanjutnya dalam rangka untuk mengembangkan tanaman atau memproduksi biji baru (Ashari,1995).
Tanaman baru yang berasal dari biji (benih), umumnya akan serupa dengan tanaman induknya, apabila tidak terjadi intervensi tepung sari asing yang tidak diinginkan jatuh pada stikma(kepala putik). Suatu perkecualian yang terjadi pada beberapa jenis tanaman seperti pada beberapa spesies rumputan dan Citrus, dimana dihasilkan biji (asexual seed), aparatus (egg apparatus). Jadi di sini tidak terjadi pembuahan antara telur dan sperma (fertilization); juga tidak terjadi campuran sifat dari tepung sari (ayah) dan sel telur (mother sell) atau telur. Pada keadaan seperti ini, embrio seluruhnya dibentuk dari sel tanaman induk. Karena itu sifat keturunannya identik dengan sifat tanaman induk (Kamil, 1979).
Penyapihan dilakukan setelah bibit tumbuh setinggi 5-10 cm untuk tanaman berbiji kecil dan 15-20 cm untuk tanaman berbiji besar. Sebelum dipindahkan, lakukan penyeleksian bibit terlebih dahulu. Hanya bibit yang tumbuh subur dan kekar dengan perakaran lurus yang dipindahkan. Sementara itu, bibit yang tumbuh lambat, kerdil, tidak sehat dan perakarannya bengkok sebaiknya dibuang. Pemindahan dilakukan dengan mengangkat bibit secara hati hati dari persemaian beserta media yang ada di sekitar perakarannya. Usahakan tidak ada akar bibit yang putus atau rusak agar kondisinya tetap baik saat ditanam di media sapih. Untuk bibit yang tumbuh di bedeng semai tidak perlu dipindahkan semuanya, hanya untuk penjarangan. Sementara itu, sisanya tetap dibiarkan tumbuh di bedeng semai dan disampih sampai cukup besar untuk disambung, diokulasi, atau ditanam di lahan. Bibit yang tumbuh secara individual di dalam polibag tidak perlu dipindahkan sampai siap tanam di lahan (Redaksi Agromedia,2007).
Bahwa keadaan lingkungan di lapangan itu sangat penting dalam menentukan kekuatan tumbuh bibit adalah sangat nyata dan perbedaan kekuatan tumbuh bibit dapat terlihat nyata dalam keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan. Di samping itu kecepatan tumbuh bibit dapat pula menjadi petunjuk perbedaan kekuatan tumbuh. (Harjadi, 1979)
Dalam ilmu teknologi benih yang dimaksud dengan bibit adalah tumbuhan muda yang makanannya tergantung kepada persediaan bahan makanan yang terdapat dalam biji. Pada kondisi menguntungkan suatu biji akan berkecambah. Apabila biji tersebut akan dikecambahkan pada medium tanah akan terjadi suatu peristiwa dimana bibit muncul diatas permukaan tanah. Berdasarkan letak cotyledon atau scutellum terhadap permukaan tanah maka didapat 2 tipe bibit yaitu epigeal dan hypogeal (Hasbi, 2000).
Komponen biji adalah struktur lain di dalam biji yang merupakan baagian dari kecambah, seperti calon akar (radicle), calon daun/batang (plumule) dan sebagainya. Sebelum embrio memulai aktivitasnya, selalu didahului dengan proses fisiologis hormon dan enzim. Dengan demikian,  ada dua jenis aktivitas yaitu aktivitas morfologi dan aktivitas kimiawi. Aktivitas morfologi ditandai dengan pemunculan organ-organ tanaman seperti akar, daun dan batang. Sedangkan aktivitas kimiawi diawali dengan dengan aktivitas hormon dan enzim yang menyebabkan terjadinya perombakan zat cadangan makanan seperti kaarbohidrat, protein, lemak dan sebagainya. Proses kimiawi berperan sebagai penyedia energi yang akan digunakan dalam proses morfologi, dengan demikian kandungan bahan kimia yang terdapat dalam biji merupakan faktor yang sangat menentukan dalam perkecambahan biji (Ashari, 1995).
Ada dua peristiwa yang terjadi pada masa perkecambahan yaitu infiltrasi air merupakan peristiwa masuknya air menembus kulit biji hingga ke dalam biji dan imbibisi melalui sel-sel aleuron, air yang masuk kedalam biji diserap oleh zarrah-zarrah koloig sehingga terjadi pembengkakan. Kulit gabah yang tidak dapat menahan desakan dari dalam akan pecah sehingga calon akar dan  calon batang yang terdapat pada ujung benih akan keluar. Akan yang tumbuh memanjang akan diikuti oleh pertumbuhan batang (Kanisius,1990).
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dana masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat dalam biji (Tjitrosoepomo, 1985).
Epigeal terjadi apabila perbentangan luas batang dibawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga kotiledon ke atas tanah. Sedangkan hypogeal terjadi apabila pembentangan luas batang teratas atau epikotil sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah tetapi kitoledon tetap dibawah tanah (Pratiwi, 200).
Proses metabolism perkecambahan :
1.         Tahap pertama : Dimulai dengan proses penyerapan air oleh benih, melalui kulit benih dari hidrasi protoplasma.
2.         Tahap kedua : Dimulai dengan kegiatan enzim dan sel serta naiknya tingkat respiorasi benih.
3.         Tahap ketiga : Terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menajdi bentuk-bentuk yang terlarut dan ditranslokasikan ke titik tumbuh.
4.         Tahap keempat : Asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi didaeraah meristematik untuk mengahsilkan energy bagi pembentukan komponen dan pertumbuhan se-sel baru.
5.         Tahap kelima : Pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran, dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh (Sutopo, 2002).
Perbanyakan duku dengan biji mempunyai tingkat keberhasilan cukup tinggi, Tetapi tanaman membutuhkan waktu cukup lama untuk berbuah. Mendiola (1922) dan Polo (1926) menyatakan, pertumbuhan bibit duku asal biji sangat lambat, terutama setelah berumur 1−2 tahun. Gusniwati (2001) juga menyatakan, perbanyakan bibit duku dengan biji memiliki beberapa kelemahan, yaitu masa tanaman belum menghasilkan cukup lama, sekitar 20−25 tahun, dan tanaman yang dihasilkan tidak selalu sama dengan induknya (Supriatna, 2010).
Persemaian merupakan titik awal yang menentukan keberhasilan pembangunan hutan tanaman. Pengadaan bibit melalui persemaian ini mengandung berbagai permasalahan, diantaranya permasalahan penyakit. Beberapa patogen umumnya menyukai anakan semai karena kondisi fisiologisnya yang sangat lemah dan rapuh. Baker (1950) menggambarkan kondisi fisiologis tanaman sebelum mencapai pertumbuhan yang mantap yaitu, tingkat sukulen, yang berlangsung beberapa minggu, mulai dari saat munculnya benih di atas permukaan tanah hingga hipokotil mengeras. Tingkat juvenil, yaitu mulai mengerasnya hipokotil hingga periode yang tidak tertentu, yang tergantung pada kondisi lingkungan anakan tersebut (Anggraeni, 2009).
Dalam rangka perbanyakan pohon-pohon terseleksi di kebun benih telah dilakukan penelitian teknik perbanyakan vegetatif, dengan hasil yang memuaskan. Pembiakan vegetatif sangat diperlukan karena bibit hasil pengembangan secara vegetatif merupakan duplikat induknya sehingga mempunyai struktur genetik yang sama (Na’iem, 2000). Keuntungan lain dari pembiakan secara vegetatif adalah untuk pembangunan kebun benih klon, bank klon dan perbanyakan tanaman yang penting dari hasil kegiatan pemuliaan seperti hibrid yang steril atau tidak dapat bereproduksi secara seksual serta perbanyakan masal tanaman terseleksi (Khan, 1993). Demikian pula Campinhos (1993) menyampaikan bahwa penggunaan teknik pembiakan vegetatif pada tanaman hutan diperlukan untuk konservasi genetik dan meningkatkan tingkat ketelitian pada uji genetik dan non genetik atau mengurangi eror variasi (Adinugraha, 2007).
Pengujian viabilitas dan vigor benih di laboratorium menggunakan tolok ukur daya berkecambah (DB), kecepatan tumbuh relatif (KCT relatif ), indeks vigor (IV), laju pertumbuhan kecambah (LPK), accelerated ageing (AA) dan uji TZ. Pada pengujian TZ, benih dilembapkan dalam kertas basah selama 18 jam pada 20oC. Selanjutnya benih direndam dalam larutan tetrazolium klorida 1% dalam buffer fosfat selama 6 jam, 30oC pada kondisi gelap (ISTA, 2003). Pengamatan dilakukan dengan mengelompokkan benih sesuai dengan pola topografi pewarnaan yang terbentuk. Dihitung persentase jumlah benih dalam tiap pola. Pengujian-pengujian tersebut menggunakan 50 benih dengan delapan ulangan (Dina, 2007).
BAB 3. METODOLOGI
3.1.Tempat dan Waktu
Praktikum Struktur Pertumbuhan Bibit dan Uji Kedalaman Tanam dilakukan di Laboratorium Produksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember pada hari Kamis tanggal 15 Maret 2012 pukul 14.00 WIB sampai selesai.
3.2.Alat dan Bahan
3.2.1.      Alat
1.      Substrat tanah
2.      Substrat pasir
3.      Bak pengecambah
4.      Penggaris
5.      Hand sprayer penyemprot air
3.2.2.      Bahan
1.      Benih monokotil (padi atau jagung)
2.      Benih dikotil (kakao atau kacang tanah)
3.3.Cara Kerja
1.      Membuat media tanam berupa campuran tanah top soil dan pasir perbandingan 1 : 1, kemudian dibersihkan dan diayak halus.
2.      Masukkan campuran media tanam kedalam bak pengecambah hingga ½ -  2/3 tinggi bak (untuk kedalaman 2,5 – 7,5), siam sampai kelembapan secukupnya.
3.      Tanam 20 -25 butir benih monokotil (jagung atau padi) sebanyak 20 – 25 benih dan dikotil (kakao atau kacang tanah) dengan kedalaman 2,5 ; 5,0 dan 7,5 cm dalam tiga ulangan.
4.      Tutup benih yang telah ditanam dengan campuran tanah lembab yang sama setinggi kedalaman tanam.
5.      Setiap bak pengecambahan ditanam satu macam jenis benih dengan kedalaman tertentu (sesuai perlakuan) sebanyak tiga lajur (3 ulangan). Jangan lupa untuk menjaga kelembapan substrat setiap saat.

DAFTAR PUSTAKA
Adinugraha, Hamdan Adma.,dkk. 2007. Pertumbuhan Stek Pucuk dari Tunas Hasil Pemangaksan Semai Jenis Eucalyptus pellita F. Muell di Persemaian. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan Vol.1 No.1:1-2
Anggaeni, Ila., dkk. 2009. Pengendalian Cylindrocladium sp. Penyebab Penyakit Lodoh Pada Bibit  Acacia mangium Wild Dengan Fungsi Antagonis  Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol.6 No.4:2
Ashari, S. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Jakarta : Universitas Indonesia.
Dina, dkk. 2007. Pola Topografi Pewarnaan Tetrazolium sebagai Tolok Ukur Viabilitas dan Vigor Benih Kedelai (Glycine max L.Merr.) untuk Pendugaan Pertumbuhan Tanaman di Lapangan. Jurnal Bul. Agron 35(2):2
Hasbi, R.2000. Teknologi Benih.Jakarta:Bumi Aksara.
Harjadi. 1979. Koperasi Pemasaran Hortikultura: Keberhasilan dan Kendala. Media Komunikasi dan Informasi. April No. 16 Vol. IV, hal. 31.
Kamil, Jurnalis. 1979. Teknologi Benih I. Padang : Angkasa Raya
Kanisuis, A. A.1990.Budidaya Tanaman Padi.Yogyakarta:Kanisius.
Pratiwi. 2000. Biologi. Jakarta : Erlangga
Redaksi Agromedia. 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Agromedia Pustaka. Jakarta. Cet. Ke-3 2008.
Supriatna, Ade., dkk. 2010. Teknologi Pembibitan Duku dan Prospek Pengembangannya. Jurnal Litbang Pertanian 29(1):2
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press

Minggu, 27 Mei 2012

cinta tak harus memiliki

Cinta emang ajaib manis, asem, asin, pahit, pedas, campur aduk dech. Kadang2 kita ingin merasakannya berlama” namun ketika pahit terasa, langsung dech kita mengutuknya. Duuuuhhhh...... Rasanya enggak adil tuch!!!! Jangan patah hati jika teryata cinta kita tak bisa memiliki. Sebenarnya, masalah apa saja sech yang bikin cinta kita bertepuk sebelah tangan? Coba dech kita pahami...

1. Usia
Beda usia wajar aja. Tapi.... bila cowoknya lebih muda beberapa tahun, bingung kan?? Kita suka segan bila betemu banyak orang.

2. status
Enggak rela donk jika kita diduain? Nah.. sebaliknya, jika kita lihat inceran kita sudah ada yang punya, lebih baik ngejomblo dari pada ngrebut pacar orang. Bener enggak?

3. Latar Belakang
Cinta enggak pandang strata. Namun kalau latar belakang bertolak belakang, bahkan bagai langit dan bumi sulit donk nyatuinnya? Bila dipaksain ujungnya pasti berantem.

4. Prinsip
Wah.. kalo ini susah ditawar. Bela beda Prinsip (ex: kepercayaan) lebih baek hindari dulu dech. Sakit ati sekarang daripada nanti kamu udah cinta mati, but putus belakangan.

5. Karakter
Percaya ato tidak, karakter doi juga mempengaruhi cintamu. Bayangin doi pendiam, pemalu n cuek kamupun sama, akhirnya? Diem”an deeech.

6. Keluarga
Keluargamu ato doi udah enggak setuju sejak awal. Mau gimana lagi?? Jangan dipaksain dech, malah bikin hati enggak tenang.

7. Asas manfaat
Hindari mengharap doi, bila selama ini kamu hanya dimanfaatkan saja.

8. Bosan
Bila terlalu lama deket dengan kamu, lama” bisa bosan dech.. enggak ada “perjuangan”nya lagi.


9. Bohong
Jika ada kebohongan, cinta enggak bisa dilanjutkan. Lebih baek jauhi doi daripada kamu bakal menemui kebohongan laen.

10. Lokasi
Bayangin, doi tinggal jauh banget dari kamu. Selain kemungkinan doi bisa deket n jadian sama orang lain, kamu n doi juga sulit saling memantau n merhatiin.

Kamis, 24 Mei 2012

kacang hijau

Pertumbuhan kacang hijau (Kacang Merdeka) — Presentation Transcript

  • 1. Pertumbuhan Kacang Merdeka 17 agustus- 26 agustus 2011
  • 2. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dari tanaman kacang hijau dan faktor-faktor apa yang mempengaruhinya. Manfaat Penelitian Dapat mengetahui laju pertumbuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya.
  • 3. Tempat &dan Waktu Penelitian Dilakukan di rumah peneliti selama 10 hari dimulai dari tanggal 17 Agustus 2011 sampai dengan 27 Agustus 2011. Alat dan bahan Alat :  *Penggaris  *Pulpen  *Kertas  Bahan :  *6 PolyBag *Air *Pupuk *Biji Kacang hijau
  • 4. Cara Kerja Tanamlah Biji kacang hijau sesuai dengan Media yang disediakan, contohnya : kacang yang disiram dengan air beras dan kacang yang disiram dengan air biasa, dari kedua media tersebut akan menghasilkan ukuran dan sifat tumbuhan yang berbeda. Agar kita mengetahui perbedaan antara kacang hijau yang ditanam di dalam dua media yang berbeda yaitu dengan mencatat hasil pertumbuhannya dengan menggunakan penggaris (satuan cm) menggunakan pulpen pada kertas pengamatan.
  • 5.   Hasil Pengamatan 1) Tanaman yang ditanam pada tempat gelap memiliki pertumbuhan lebih cepat daripada yang ditanam di tempat terang. 2) Tanaman di tempat terang lebih hijau daunnya dan batangnya lebih besar sedangkan ditempat gelap daunnya menguning dan batangnya kecil atau kurus. 3) Tanaman yang ditanam ditempat basah pertumbuhan antar biji merata sedangkan yang tergenang air tidak merata.
  • 6. Hasil pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
  • 7. Kacang yang terkena sinar matahari Hari 1 : --- Hari 2 : 0,50 cm Hari 3 : 1,25 cm Hari 4 : 2,50 cm Hari 5 : 3,25 cm Hari 6 : 4,00 cm Hari 7 : 4,75 cm Hari 8 : 5,50 cm Hari 9 : 6,50 cm Hari 10 : 7,75 cm
  • 8. Kacang yang tidak terkena sinar matahari Hari 1 : 1,00 cm Hari 2 : 2,25 cm Hari 3 : 4,50 cm Hari 4 : 7,75 cm Hari 5 : 9,50 cm Hari 6 : 12,00 cm Hari 7 : 13,75 cm Hari 8 : 15,25 cm Hari 9 : 16,75 cm Hari 10 : 18,00 cm
  • 9. Kacang yang disiram dengan air biasa Hari 1 : ---- cm Hari 2 : 0,75 cm Hari 3 : 1,00 cm Hari 4 : 2,25 cm Hari 5 : 3,00 cm Hari 6 : 4,75 cm Hari 7 : 6,00 cm Hari 8 : 7,25 cm Hari 9 : 8,00 cm Hari 10 : 9,25 cm
  • 10. Kacang yang disiram dengan air beras Hari 1 : ----- cm Hari 2 : 0,75 cm Hari 3 : 1,25 cm Hari 4 : 2,25 cm Hari 5 : 3,50 cm Hari 6 : 4,75 cm Hari 7 : 6,25 cm Hari 8 : 7,50 cm Hari 9 : 8,25 cm Hari 10 : 9,50 cm
  • 11. Kacang yang memakai pupuk Hari 1 : 0,75 cm Hari 2 : 1,50 cm Hari 3 : 3,25 cm Hari 4 : 4,00 cm Hari 5 : 6,00 cm Hari 6 : 7,25 cm Hari 7 : 9,75 cm Hari 8 : 11,50 cm Hari 9 : 13,25 cm Hari 10 : 15,00 cm
  • 12. Kacang yang tidak memakai pupuk Hari 1 : ----- cm Hari 2 : 1,00 cm Hari 3 : 2,25 cm Hari 4 : 3,50 cm Hari 5 : 5,00 cm Hari 6 : 6,75 cm Hari 7 : 8,25 cm Hari 8 : 10,00 cm Hari 9 : 12,25 cm Hari 10 : 13,00 cm
  • 13. Kesimpulan Perbedaan keadaan di masing-masing tempat di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang sangat berpengaruh dalam pengamatan ini yaitu antara lain : GEN adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam kromosom. Gen bersifat antara lain : - Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom. - Mengandung informasi genetika. - Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel. Pengaruh Gen dalam perkecambahan yaitu perbedaan dalam laju pertumbuhan masing-masing biji kacang hijau.
  • 14. Hormon : senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan suatu dampak fisiologis. Hormon yang mempengaruhi antara lain : Auksin : adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). Berfungsi mengatur pembesaran sel dan pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Pengaruhnya yaitu bagian batang yang terkena cahaya memiliki auksin yang lebih sedikit karena auksin mengalami kerusakan jika terkena cahaya sedangkan bagian batang yang tidak terkena cahaya mempunyai lebih banyak auksin sehingga tumbuh lebih panjang daripada batang yang terkena cahaya. Auksin juga menyebabkan perpanjangan sel batang dan menghambat perpanjangan sel akar.
  • 15. Faktor Eksternal antara lain : Air Air berpengaruh dalam pertumbuhan kecambah, yaitu air berfungsi sebagai pelarut reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Apabila kekurangan air, maka terjadi peningkatan asam absisat yang menghambat pertumbuhan dan menurunkan produksi hormon auksin pada tanaman. Sehingga sulit bertambah pertumbuhannya. Cahaya Berpengaruh terhadap fotosintesi kecambah, dan merangsang pembentukan klorofil sehingga tanaman dapat menghasilkan mekanan sendiri. Hal ini menyebabkan tanaman yang ditempat terang berwarna hijau daunnya sedangkan ditempat gelap batangnya kurus, daunnya pucat dan tidak berkembang dengan baik.

Senin, 21 Mei 2012

Contoh Artikel Bencana Alam:


Ada sekitar 28 tenaga kerja Indonesia (TKI) yanh bekerja sebagai perawat (nurse) dan pekerja perawat (care workers) di daerah tsunami Jepang. 15 Di antaranya belum bisa dikontak.

Crisis Centre Kemenakertrans untuk Tsunami Jepang menyatakan hal itu dalam rilisnya berdasarkan hasil pantauan dari Japan International Corporation of Welfare Services (JICWELS) pada pukul 09.30 WIB, Minggu (13/3/2011).

Mereka tersebar di beberapa prefektur yang terkena tsunami, sebagai berikut:

1. Miyagi (jumlah nurse 3 dan careworkers 6 orang)
2. Iwate (careworkers 2)
3. Fukushima (nurse 4)
4. Aomori (nurse 4 dan careworkers 9)

"Khusus di Prefektur Aomori semua selamat dan berada di rumah sakit dan panti jompo. Sedangkan di tiga prefektur lain komunikasi belum dapat dilakukan karena jaringan rusak sehingga situasinya belum terpantau jelas," jelas Crisis Center Kemenakertrans.

Tim evakuasi KBRI telah tiba melalui jalur darat ke daerah bencana dan pihak JICWELS akan tetap memantau dan menyampaikan laporan keadaan TKI di 3 daerah.

Perkembangan terakhir tentang para nurse dan careworkers akan dipantau terus. Kemenakertrans membuka Crisis Centre Tsunami Jepang di nomor 0815 744 7776, 0816 164 2613, 0815 187 3081 dan 0815 187 3081. Juga dapat dibuka website www.pemagangan.com.


Contoh Artikel Koran:
Membunuh Media, Mencederai Warga
Ditulis oleh Bimo Nugroho
Senin, 06 September 2004 00:00
Sumber: Opini - Koran Tempo


Apakah kita memiliki kebebasan? Apakah kita merasa memiliki kebebasan? Apakah kita cuma seolah-olah merasa memiliki kebebasan?
Kebebasan secara esensial membedakan manusia dari makhluk hidup yang lain. Oleh karena itu, kebebasan menjadi asasi manusia, baik hak maupun kewajiban. Jadi, jawaban atas pertanyaan pertama menjadi haqul mutlak adanya: ya, kita memiliki kebebasan.

Apakah kita merasa memilikinya atau tidak, itu ditentukan oleh tingkat kesadaran sosial-politik tiap individu. Maka, muncullah gradasi kebebasan yang perbedaannya secara halus dipengaruhi oleh pendidikan, bacaan, dan pergaulan seseorang. Orang berjuang keras supaya berpendidikan, kaya, dan punya jaringan luas, ujung-ujungnya toh, memperbanyak pilihan untuk bebas. Sebaliknya, orang bisa mengabaikan sekolah, kekayaan, dan koneksi luas, karena ia merasa tanpa itu semua ia sudah menjadi manusia bebas. Kekayaan dan kekuasaan tidak mempunyai nilai ketika keduanya tak menambah pilihan bebas. 

Bahkan kekayaan dan kekuasaan bisa menjadi mengerikan tatkala menindas kebebasan.
Pada saat manusia menindas kebebasan, pada titik itulah sesungguhnya ia cuma seolah-olah merasa memiliki kebebasan. Ini adalah sebuah kesadaran palsu. Sebab, ketika ia membunuh kebebasan, setali tiga uang pula ia sedang mencederai kemanusiaannya.
Kasus Bambang Harymurti

Pengadilan atas Bambang Harymurti dan dua wartawan Tempo hari ini, juga peristiwa-peristiwa yang menimpa lembaga pers lainnya seperti majalah Trust, harian Rakyat Merdeka, dan Jawa Pos, bukanlah semata-mata kasus hukum, melainkan terlebih merupakan kasus pembunuhan atas kebebasan dan pencederaan terhadap asasi kemanusiaan. Mengapa demikian?

Analogi kerja jurnalis seperti halnya kerja seorang dokter barangkali bisa menerjemahkan filsafat kebebasan dengan kata-kata yang sederhana dalam tulisan yang singkat ini. Tugas jurnalis sama dengan tugas dokter, yaitu menyelamatkan manusia untuk hidup bebas. Dokter memeriksa, menelisik, dan memberi obat, bahkan bila perlu melakukan operasi bedah. Jurnalis mewawancara, mencari, dan memberi informasi, bahkan bila perlu melakukan investigasi. Dokter mempunyai prosedur standar kerja dan kode etik, jurnalis pun wajib bekerja sesuai dengan prosedur standar dan kode etiknya. Jika tidak, keduanya bisa dituduh malapraktek dan dipecat dari profesinya.

Apakah dengan mengikuti prosedur standar dan kode etiknya, dokter dan jurnalis dipastikan dapat menyelamatkan manusia untuk hidup bebas? Apakah dokter yang baik pasti menjamin pasiennya tak akan mati? Apakah wartawan yang baik pasti menjamin khalayak mendapat informasi yang tak terbantahkan? Belum tentu. Pasien mungkin mati dan informasi bisa salah. Tetapi, dokter dan jurnalis tak bisa dihukum jika ia sudah bekerja sesuai dengan prosedur standar dan kode etiknya.

Siapa yang mau jadi dokter dan jurnalis jika dalam setiap proses kerjanya bisa diganggu gugat atau dikriminalisasi? Setiap intervensi dari siapa pun terhadap kerja mereka justru bisa mengacaukan hasil dan independensi pekerjaannya. Di situlah dokter dan jurnalis mempunyai kebebasan otonom dalam kerja profesinya. Kebebasan itu diberikan bukan untuk enak-enakan, kerja semaunya, melainkan demi menjamin kemaslahatan hidup manusia.

Nah, bagaimana jika semua standar kerja dan kode etik sudah diikuti, toh pasien mati atau berita ternyata salah? Pergulatan manusia dengan kebebasan telah menemukan sebuah konsep yang dikenal luas: kebebasan memperoleh informasi. Pihak yang dirugikan dapat mengajukan klaim atas kebenaran informasi, dan dokter atau jurnalis wajib memberikan jawaban kepada pihak yang berhak tersebut.

Indonesia belum memiliki UU Kebebasan Memperoleh Informasi dan lembaga yang memfasilitasi warga seperti Komisi Informasi. Tetapi, ada Ikatan Dokter Indonesia dan Dewan Pers yang bisa menjadi forum arbitrase untuk klaim atas kebenaran informasi.
Bila proses arbitrase ini dijalankan, khususnya untuk kasus pers, kita bisa meyakini bahwa sesungguhnyalah kita memiliki kebebasan pers dan memang merasa memiliki kebebasan pers. Sebaliknya, kriminalisasi pers dengan tuntutan di pengadilan hingga membunuh media (bahkan overkilling!) hanya menunjukkan kesadaran palsu akan kebebasan. 

Mereka yang melakukannya barangkali tak menyadari bahwa membunuh media berarti mencederai warga, termasuk kemanusiaannya sendiri.
Penulis mendukung pernyataan Komite Antikriminalisasi Pers yang meminta supaya majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili kasus Tempo membebaskan Bambang Harymurti dan dua jurnalisnya. Lebih dari sekadar persoalan Tempo, kasus ini, seperti halnya yang menimpa media-media lain, merupakan persoalan bersama dalam upaya menegakkan demokrasi dan kebebasan. 

Sebagai warga, kita telah dicederai karena media-media tak lagi bebas memberikan informasi yang kita butuhkan. Pilihan informasi yang kita punya pun makin terbatas.
Citizen Lawsuit, Sekali lagi sebagai warga, kita tak bisa membiarkan kasus-kasus kriminalisasi pers ini makin banyak dan makin merugikan publik. Bagaimana caranya? Paling tidak ada dua: cara preman dan cara nonpreman atau yang beradab.

Mau gunakan cara preman? O, gampang, pakai saja kekerasan, intimidasi, sabotase, bahkan kalau perlu gunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan, seperti provokasi-provokasi yang telah meluluhlantakkan berbagai wilayah negeri ini. Mau cara yang lebih halus, cari pengacara yang lincah, main suap jaksa dan hakim sehingga keputusan pengadilan bisa diatur. Di luar pengadilan, terbitkanlah media cetak atau curilah izin frekuensi untuk bikin radio atau TV yang isinya mendukung upaya kita menggebuk lawan. 

Tetapi, saudara-saudara, cara-cara preman tersebut justru akan menjauhkan kita dari kebebasan dan kemanusiaan kita sendiri. Jadi, tak usahlah dipakai karena hasilnya hanya akan menjadikan kita seolah-olah merasa memiliki kebebasan.
Bagaimana dengan jalan nonpreman? Dalam aktivitas penulis bersama beberapa program LBH Pers, ada salah satu alternatif jalan hukum yang bisa ditempuh untuk melawan kriminalisasi pers, yaitu Citizen Lawsuit. 

Sebagai warga negara kita bisa menuntut perubahan kebijakan yang wajib dilakukan oleh lembaga-lembaga negara untuk menghentikan kriminalisasi pers.
Sayang, tulisan ini punya keterbatasan ruang untuk menerangkan sisik-melik Citizen Lawsuit, tetapi pada intinya Anda bersama rekan-rekan Anda (termasuk saya) dapat meminta Mahkamah Agung (MA) untuk mengeluarkan Peraturan MA (Perma) yang mengikat jajaran hakim di seluruh Indonesia untuk menggunakan UU Pers Nomor 40/1999 sebagai aturan khusus dalam menyelesaikan permasalahan akibat pemberitaan pers.

UU Pers itu memang tidak sangat sempurna, tetapi paling tidak menjamin kita sebagai warga negara untuk mendapatkan informasi lewat pers. Dengan kebebasan pers, tidak berarti media dan pekerjanya bisa seenak-enaknya melansir berita karena ada standar kerja dan kode etik yang harus mereka ikuti. Jadi, kalaupun beritanya salah, kita bisa melakukan klaim lewat Dewan Pers, karena kita punya hak dan kebebasan untuk memperoleh informasi, tanpa harus membunuh medianya. Karena membunuh media berarti mencederai diri kita sendiri sebagai warga negara.

Jumat, 18 Mei 2012

PENYEBAB JERAWAT


Penyebab Jerawat & Cara Mengobati/Membersihkan Jerawat Di Wajah/Muka Kita Yang Berjerawat
Wed, 02/07/2008 - 12:23am — godam64
A. Arti Definisi / Pengertian Jerawat by Organisasi.Org
Jerawat adalah suatu kondisi kulit yang tidak normal di mana terjadi infeksi dan radang pada kelenjadi minyak pada kulit manusia. Jerawat bentuknya memang tidak sedap dipandang mata, mengganggu dan membuat kita tidak pede di depan umum. Jerawat pun juga terkadang berasa sakit jika disentuh sehingga kita ingin segera sembuh dari serngan jewarat. Jerawat tidak boleh kita sepelekan agar tidak menjadi parah.
B. Sumber Penyebab Timbul Penyakit Jerawat Pada Kulit
Jerawat biasanya dapat timbul dan terjadi karena hal-hal seperti :
1. Adanya sumbatan lapisan kulit mati pada pori-pori yang terinfeksi.
2. Kelenjar minyak yang diproduksi terlalu berlebih.
3. Karena faktor genetik turunan orangtua.
4. Faktor hormon seperti pada saat pubertas menginjak belia.
5. Adanya iritasi kulit.
6. Gaya hidup stres.
7. Pil KB.
8. dan lain sebagainya.
Biasanya minyak dan lapisan kulit mati yang tidak dibersihkan akan menyumbat pori-pori dan membentuk komedo. Komedi dapat menjadi radang jika terkontaminasi bakteri propionibacterium acnes atau p acnes. Radang itulah yang disebut jerawat. Setiap orang memiliki ketahanan masing-masing terhadap bakteri p acnes tersebut. Jerawat tidak hanya bisa muncul di wajah saja namun juga bagian lain seperti punggung, dada, lengan, kaki, pantat, dll.
C. Tips Cara Mambersihkan dan Menyembuhkan Jerawat Wajah
1. Rajin Membersihkan Wajah / Muka
Rawat wajah kita sebaik mungkin dengan membuatnya tetap bersih. Kenali jenis kulit kita sebelum memilih sabun dan pembersih wajah. Sering membersihkan wajah akan sangat baik sekali tertama setelah bepergian ke tempat yang berudara kotor debu dan polusi. Bila ada dana ekstra jangan sungkan untuk facial.
Untuk perangkat pembersih muka ada baiknya memilih sabun yang khusus untuk kulit wajah yang kemudian dilanjutkan dengan lotion/cairan pembersih wajah dengan PH normal / PH balanced agar dapat mengangkat kotoran wajah dan minyak yang menempel erat. Dibandingkan kapas, kain lap akan jauh lebih baik dalam hal membersihkan kotoran yang menymbat pori-pori kulit muka.
Jerawat memang menggemaskan dan membuat malu. Tapi kita harus tetap menyikapi jrawat dengan kepala dingin dan tegar. Jangan pernah memijit atau memencet jerawat agar tidak terkena kotoran dan kuman yang menempel di tangan kita serta jerawat tidak infeksi. Biarkan jerawat pecah sendiri. Jerawat bisa semakin parah jika tidak disikapi dan ditanggulangi dengan baik.
2. Gaya Hidup Sehat
Makanlah makanan yang bergizi dan tidak berlebihan terutama makanan yang mengandung banyak minyak, banyak pengawet, berpenyedap rasa kuat, pedas, dsb. Hindarilah makanan dan minuman yang mengandung banyak lemak dan kolesterol serta makanan yang dapat memicu jerawat seperti keju, susu full cream, gorengan, dll.
Olahraga yang teratur, tidak begadang, tidak merokok, tidak mengkonsumsi narkoba, dll untuk membantu tubuh kita tetap memiliki pertahanan tubuh yang baik dan maksimal. Hindari zat radikal bebas yang dapat ditemukan dimana-mana serta menghadang dampak radikal bebas dengan minum teh atau lainnya yang mengandung antioksidan.
3. Obati Jerawat Yang Tidak Kunjung Sembuh Ke Dokter Spesialis Kulit
Jika jerawat terus membandel tidak mau hilang setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan sendiri, maka sebaiknya kita konsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mendiskusikan jerawat yang kita miliki. Dokter akan membantu menghilangkan jerawat serta meminimalisir terbentuknya flek noda hitam pada wajah bekas jerawat.
Biasanya dokter akan memberikan obat antobiotik jika jerawat kita meradang dan bernanah. Ikuti petunjuk dokter dengan baik agar antibiotik tidak malah membuat kuman jerawat menjadi kebal obat-obatan. Jangan menggunakan obat jerawat sembarangan karena dapat memperparah keadaan jerawad.

Cara mencegah jerawat dan mengenal penyebab jerawat

by admin on April 8, 2010
Cara mencegah jerawat dan mengenal penyebab jerawat.
Penyebab jerawat yang kita kenal mungkin berlawanan hal-hal berikut, seperti jerawat tidak disebabkan oleh kulit kotor, makan cokelat  atau banyak minum soda. Penyebab Jerawat adalah adanya kelenjar minyak yang terlalu aktif di kulit dan akumulasi minyak, sel-sel kulit mati  dan bakteri  yang menyebabkan peradangan di pori-pori.
Kelenjar minyak pada wajah akan menjadi lebih porsinya ketika hormon menjadi lebih aktif pada masa pubertas dan inilah mengapa orang berjerawat pada masa pubertas. Kecendrungan timbulnya jerawat juga berpengaruh pada genetik, jika dalam anggota keluarga anda memiliki jerawat ataupun punya potensi berjerawat. Mungkin kita juga punya potensi untuk timbulnya jerawat.
Walaupun sekarang tidak ada cara jitu dalam mencegah jerawat, tetapi cobalah tips-tips berikut ini untuk membantu mengurangi jumlah dan tingkat keparahan jerawat, berikut langkah-langkah mencegah jerawat :
  1. Mencuci kulit wajah anda secara rutin (itu membantu menghilangkan kelebihan minyak permukaan dan sel-sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori Anda.
  2. Cucilah wajah setelah berolahraga atau setelah bekerja yang mengeluarkan keringat karena keringat dapat menyumbat pori-pori dan membuat jerawat Anda lebih parah. Segeralah cuci wajah anda jika anda bekerja ditempat panas atau yang ada hubungan dengan minyak
  3. Jika Anda menggunakan produk perawatan kulit wajah  seperti lotion atau makeup maka cari produk yang noncomedogenic atau nonacnegenic, yang berarti bahwa sisa dari produk perawatan kulit itu tidak menyumbat pori-pori.
  4. Minum 8 gelas air sehari. Mengkonsumsi air yang cukup dapat membantu tubuh mengeluarkan racun dan zat tidak berguna yang ada di tubuh, sehingga dapat mengurangi risiko timbulnya jerawat.
  5. Makan makanan bergizi.
Bagaimana perawatannya ?
Bagaimana dengan jerawat yang sudah ada ? sebagian orang mungkin sering gemes sehingga menggoda untuk di pijit atau di pencet, Ini bukanlah hal terbaik.
Memijit jerawat  sebenarnya dapat mendorong wajah menjadi infeksi dan akan bernanah serta  dapat menyebabkan pembengkakan atau  kemerahan dan bahkan bekas lukanya dapat permanen.
Makan makanan bergizi dapat membantu Anda tetap sehat dan kulit Anda akan mendapatkan nutrisi dari konsumsi  vitamin dan mineral. Bagaimana dengan pengalaman sobat ?
Mungkin sobat sehat punya pendapat lain ? saya harap dapat berbagi.