Daya kecambah pada benih
memberikan informasi kepada para pemakai benih akan kemampuan benih
tumbuh menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam keadaan biofisik
lapangan yang serba optimum. Parameter yang digunakan dapat berupa
persentase kecambah normal berdasarkan penilaian terhadap struktur
tunbuh embrio yang diamati secara langsung. Atau secara tidak langsung
dengan hanya melihat gejala metabolisme benih yang berkaotan dengan
kehidupan benih. Persentase perkecambahan adalah : persentase kecambah
normal yang dapat dihasilkan oleh benih murni pada kondisi yang
menguntungkan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan (Sutopo, 2004).
Metode
perkecambahan dengan pengujian di laboratorium hanya menentukan
persentase perkecambahan total. Dan dibatasi pada pemunculan dan
perkembangan struktur-struktur penting dari embrio, yang menunjukkan
kemampuan untuk menjadi tanaman normal pada kondisi lapangan yang
optimum. Sedangkan kecambah yang tidak menunjukkan kemampuan tersebut
dinilai sebagai kecambah yang abnormal. Benih yang tidak dorman tetapi
tidak tumbuh setelah periode pengujia tertentu dinilai sebagai mati
(Sutopo, 2004).
2.1 Pengertian Vigor
Vigor
Benih adalah kemampuan benih menghasilkan tanaman normal pada
lingkungan yang kurang memadai (suboptimum), dan mampu disimpan pada
kondisi simpan yang sub optimum (Sadjad, 1993).
Vigor
adalah sejumlah sifat-sifat benih yang mengidikasikan pertumbuhan dan
perkembangan kecambah yang cepat dan seragam pada cakupan kondisi lapang
yang luas. Cakupan vigor benih meliputi aspek-aspek fisiologis selama
proses perkecambahan dan perkembangan kecambah. Vigor benih bukan
merupakan pengukuran sifat tunggal, tetapi merupakan sejumlah sifat yang
menggambarkan beberapa karakteristik yang berhubugan dengan penampilan
suatu lot benih yang antara lain : kecepatan dan keserempakan daya
berkecambah dan pertumbuhan kecambah, kemampuan munculnya titik tumbuh
kecambah pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai untuk pertumbuhan,
kemapuan benih untuk berkecambah setelah mengalami penyimpanan
(Anonymous, 2010).
2.2 Maksud dan Tujuan Pengujian Daya Kecambah
Pengujian
daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai
untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase
daya berkecambahnya. Persentase daya
berkecambah merupakan jumlah proporsi benih-benih yang telah
menghasilkan perkecambahan dalam kondisi dan periode tertentu (Anonymous, 2010).
Tujuan dari pengujian daya berkecambah adalah :
a) Memperoleh informasi nilai penanaman benih dilapangan
b) Membandingkan kualitas benih antar seed lot (kelompok benih)
c) Menduga storabilitas (daya simpan) benih
d) Memenuhi apakah nilai daya berkecambah benih telah memenuhi peraturan yang berlaku (Anonymous, 2010).
2.3 Macam-macam Vigor
Vigor dapat dibedakan atas: vigor benih, vigor kecambah, vigor bibit, vigor tanaman (Anonymous, 2010).
Vigor
dipisahkan antara vigor genetik dan vigor fisiologi. Vigor genetik
adalah vigor benih dari galur genetik yang berbeda-beda, sedangkan vigor
fisiologi adalah vigor yang dapat dibedakan dalam galur genetic yang
sama. Vigor fisiologi dapat dilihat antara lain dari indikasi tumbuh
akar (pada “ Red Brick Test ” yang digunakan untuk ketahanan terhadap
kekeringan), dari plumula atau koleoptilnya (pada “ Deep Soil Test “
terhadap kedalaman tanaman), ketahanan terhadap serangan penyakit (“
Corn Cold Test “ terhadap serangan Pythium sp.), warna kotiledon dalam efeknya terhadap Tetrazolium Test (Sutopo, 2004).
Konsep yang menjelaskan arti Vigor benih, bibit atau pertanaman adalah :
a) Perkecambahan cepat
b) Perkecambahan serempak dan tanaman mampu tumbuh dalam kondisi Suboptimum
c) Kemampuan kecambah menembus tanah padat atau keras
d) Mampu berkecambah pada kondisi suhu rendah, kelebihan air, atau tanah terinfeksi pathogen
e) Menghasilkan produksi tinggi
f) Daya simpan tinggi (Anonymous, 2010).
2.4 Macam-macam jenis perkecambahan pada biji
Perkecambahan pada biji dapat dibedakan atas dua macam proses, yaitu: Proses perkecambahan fisiologis (phisiological process) dan proses perkecambahan morfologis (morphological process).
Pada proses perkecambahan fisiologis, secara biologis terjadi beberapa
proses berurutan selama perkecambahan buji berlangsung yaitu :
penyerapan air (water absorption), ernaan
(digestion), pengangkutan zat makanan (food transfer), asimilasi,
pernapasan (respirasi), dan pertumbuhan yang masing-masing memiliki
fungsi dan peranan yang menunjang terjadinya proses perkecambahan.
Gambar. Tahapan perkecambahan
Sedangkan
proses perkecambahan morfologis merupakan proses tahapan segera sesudah
proses pengangkutan makanan dan pernapasan yang masih meliputi
pembelahan sel dan pemanjangan sel, akan tetapi lebih dikaitkan dengan
pertumbuhan embryonic axis yang dapat dilihat dan diamati dengan mata
telanjang yaitu keluarnya radicle dan plumule dari kulit biji. Secara
morfologis sulit ditentukan dengan pasti kapan perkecambahan biji
berakhir dan pertumbuhan dimulai. Hal ini disebabkan oleh karena dalam
praktek sehari-hari kita menentukan suatu biji berkecambah apabila telah
kelihatan keluarnya radicle tau plumule dari kulit biji. Sedangkan,
sebelumnya keluarnya radicle atau plumule itu sendiri adalah hasil
akibatdari proses pertumbuhan yang telah terjadi. Disebabkan oleh
pembelahan sel, pemanjangan sel atau kedanya sekaligus (Kamil, 1986).
Kecepatan
berkecambah ada hubungan nya dengan vigor benih, benih yang kecepatan
berkecambahnya tinggi, tanaman yang dihasilkan cenderung lebih tahan
terhadap keadaan lingkungan yang sub optimum ( kurang ideal ). Dalam
hal ini sering digunakan istilah " first count " atau perhitungan
pertama yaitu mengevaluasi persentase benih yang berkecambah pada hari
ke 3 atau ke 4 setelah pengecambahan. Kecepatan berkecambah dikatakan
tinggi apabila pada hari tersebut diatas benih yang berkecambah lebih
dari 75 %. Pengertian vigor benih disini adalah kemampuan sekelompok /
sejumlah benih untuk berkecambah normal pada lingkungan sub optimal (
kondisi lapangan ) secara serentak. Secara matematis kecepatan
berkecambah dinyatakan dengan Coeficient Germination (Anonymous, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar